HUBUNGAN POLA KONSUMSI KOPI DENGAN RESIKO KEJADIAN GASTRITIS PADA MASYARAKAT DI RT 10 RW 03 DESA MANCAR KECAMATAN PETERONGAN KABUPATEN JOMBANG
DOI:
https://doi.org/10.60050/lkh.v7i2.7Kata Kunci:
Pola Konsumsi Kopi, Gastritis, MasyarakatAbstrak
Pendahuluan: Kandungan kafein kopi dapat mempercepat produksi asam lambung, sehingga menjadi salah satu faktor penyebab resiko gastritis. Hal ini menyebabkan produksi gas berlebih di perut sehingga seseorang sering mengeluhkan rasa kembung di perut dengan berbagai keluhan seperti mual dan refluks asam.
Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola konsumsi kopi dengan resiko kejadian gastritis di RT 10 RW 03 desa Mancar, Kawasan Peterongan Kabupaten Jombang.
Metode: Analisis cross-sectional digunakan dalam desain penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat berusia 20-55 tahun di RT 10 RW 03 Desa mancar berjumlah 240 responden. Purposive sampling digunakan sebagai metode pengambilan sampel sebanyak 60 responden sesuai dengan kriteria inklusi.variable pada penelitian ini adalah variable independent pola konsumsi kopi dan variable dependent resiko kejadian gastritis. Pengumpulan data dilakukan dari hasil penelitian sesuai pertanyaan kuesioner pada tanggal 18-24 Desember 2022 di RT 10 RW 03 Desa Mancar Kecamatan Peterongan. Kabupaten Jombang. Uji statistik yang dilakukan adalah uji Spearmen Rho.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah dari responden pola konsumsi kopi kategori tinggi sebanyak 26 responden (43,3%), dan kejadian gastritis menunjukkan hampir seluruh responden yang beresiko gastritis sebanyak 47 responden (78,3%). Dengan tingkat kepercayaan 95%, uji statistik korelasi Spearman’srho memberikan hasil dengan nilai P sebesar (0,000) dan nilai (0,05) yang menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut berhubungan. Nilai r sebesar 0,715 menunjukkan korelasi yang signifikan.
Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa pola konsumsi kopi berhubungan resiko terjadi gastritis. Dan disarankan agar penderita gastritis mengendalikan pola konsumsi kopi yang dikonsumsi setiap harinya, memperhatikan kandungan kafein dalam kopi.Karena apabila kafein dikonsumsi melebihi batas aman dalam tubuh maka dapat menyebabkan peningkatan asam lambung.
Referensi
Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang. (2017). Buku Saku 2017 Profil Kesehatan Kabupaten Jombang. Jombang: Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. (2017). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2017. Surabaya: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Endang L, V. A. P. (2016) Penyakit Maag dan Masalah Lambung. Jalankan Versi. Diubah oleh Indah. Yogyakarta: Kanisius.
Muhammad Ishak Ilham, Haniarti and Usman. (2019). Hubungan Contoh Penggunaan Espresso dengan Kejadian Lambung pada Mahasiswa Muhammadiyah Parepare. Logical Diary of People and Wellbeing, 2(3), hlm. 433–446. doi: 10.31850/makes.v2i3.189.
Prio, A. Z. (2017). Pengaruh Teknik Relaksasi Progresif Terhadap Respon Nyeri dan Frekuensi Kekambuhan Nyeri Pada Lansia Dengan Gastritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok. Jurnal Keperawatan. Dapat diakses di: http.//www.digilip.ui.ac.id/opa c/topics/libri2/detail.jps?id=1 24577.
Rahma, M., Ansar, J., & Rismaynati. (2012). Faktor Risiko Gastritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Kampili Kabupaten Gowa. Hlm. 1–14.
Saputra, R. (2019). Contoh pola konsumsi kopi kejadian sistem pencernaan ', Buku Harian Data Majemuk dan Pembuktiannya, 53(9), hlm. 1689-1699.
Sihotang,V.A. (2019). Hubungan antara Kecenderungan Minum Espresso dengan Peningkatan Nadi di Jaringan Ponjian Pegagan Julu X Kota Sumbul Kabupaten Dairi. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth, Medan.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Olviana Serlince Bili, Prawito Prawito, Yusiana Vidhiastutik

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.







